Call Me Fikar a.k.a Fickffy

Call Me Fikar a.k.a Fickffy

Tuesday, 24 November 2015

Tugas Manajemen Pemasaran

1. Transcript of manajemen pemasaran bab 13

Pengeceran Pengeceran adalah semua kegiatan yang mencakup penjualan produk atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi, non bisnis konsumen. Sedangkan yang dimaksud dengan pengecer adalah bisnis yang penjualannya terutama datang dari pengeceran. Jenis-jenis pengecer Tipe pengecer diklasifikasikan dalam beberapa karakteristik, termasuk jumlah pelayanan yang mereka tawarkan, lebar dan kedalaman lini produk, harga relative yang mereka kenakan dan cara pengaturan pengecer. Pendekatan Organisasional Walaupun banyak toko eceran yang dimiliki secara pribadi, beberapa dari mereka bergandengan tangan dalam suatu bentuk korporasi atau organisasi kontraktual. Bentuk-bentuk utama dari organisasi pengecer—jaringan korporasi (corporate chain), jaringan voluntir (voluntary chain) dan koperasi pengecer (retailers cooperatives), orgauisasi waralaba (franchise organizations) dan konglomerasi perdagangan (merchandising conglomerates) BAB 13
Pengeceran dan Perdagangan Grosir
•Jumlah pelayanan 1.Pengecer swalayan
Melayani pelanggan yang ingin melakukan sendiri proses menemukan letak membandingkan memilih” untuk menghemat uang.
2.Pengecer pelayanan terbatas
Menyediakan lebih banyak bantuan penjualan karena mereka menjual barang-barang belanja diman pelangan membutuhkan lebih banyak informasi mengenai barang-barang tersebut.
3.Pengecer pelayanan penuh
Membantu pelanggan dalam setiap fase proses belanja. Took pelayanan penuh biasanya menjual barang-barang khusus yang harus ditunggu oleh pelanggan.

•Lini Produk 1.Toko khusus
2.Department Store
3.Pasar swalayan
4.Toko Kelontong
5.Superstore
•Harga Relatif 1.toko diskon
operasi eceraran, yang menjual barang-barang standar pada harga yang lebih murah dengan menerima marjin yang lebih rendah dan menjual pada volume yang lebih tinggi.
2.PengecerOff Price
pengecer yang membeli produk pada harga yang lebih rendah daripada harga grosir biasa dan menjual pada harga yang lebih rendah daripada harga eceran. Keputusan Pemasaran Pengecer pengecer menghadapi keputusan pemasaran utama tentang pasar sasaran dan positioning, pilihan produk dan layanan, harga, promosi, dan tempat. Masa Depan Pengeceran Pengecer beroperasi daiam lingkungan yang keras dan cepat berubah, yang menawar-kan ancaman yang sama besarnya Jengan peluang
Agar berhasil, pengecer harus memilih segmen sasaran secara cermat dan memposisikan diri mereka dengan kuat.Mereka harus mempertimbangkan perkembangan pengeceran berikut ketika mereka merencanakan dan melaksanakan strategi kompetitif mereka.
Bentuk Eceran Baru dan Siklus Hidup Eceran yang Lebih Pendek Bentuk eceran baru terus muncul untuk memenuhi situasi dan kebutuhan konsumen yang baru, tetapi siklus hidup bentuk eceran baru menjadi lebih pendek.
Banyak inovasi pengeceran bisa dijelaskan sebagian oleh konsep roda pengeceran (wheel-uf-retailing concept}. Menurut konsep ini, berbagai tipe pengeceran baru dimulai sebagai operasi marjin rendah, harga murah, status rendah.
Pertumbuhan Pengeceran Nontoko Sekarang semua tipe pengecer menggunakan Web sebagai sarana pemasaran penting.
Pengeceran online adalah bentuk terbaru pengeceran nontoko. Hanya beberapa tahun lalu, prospek untuk perdagangan online meningkat.
Konvergensi Eceran Penggabungan konsumen, produk, harga, dan pengecer disebut konvergensi eceran."Tempat di mana Anda mencari barang yang Anda inginkan—yang telah menciptakan tantangan terbesar bagi para pengecer, Kebangkitan Mega Pengecer Melalui keunggulan sistem informasi canggih dan daya beli mereka, pengecer raksasa ini raampu menawirkan seleksi bcrang yang lebih baik, pelcyanan yang baik, dan penghematan harga yang besar bagi kofisumen.Akibatnya, mereka tumbuh jauh lebih besar dengan menyingki/kan pesaing mereka yang lebih kecil dan lebih lemah.
Pengecer besar juga mengubah keseimbangan kekuatan antara pengecer dan produsen Teknologi Eceran yang Semakin Penting Teknologi eceran menjadi semakin penting sebagai sarana kompetitif. Pengecer progresif menggunakan teknologi informasi dan sistem piranti lunak canggih untuk menghasilkan ramalan yang lebih baik, mengendalikan biaya psrsediaan, memesan dari pemasok secara elektronis, mengirimkan informasi antar toko, dan bahkan menjual kepada pelanggan di dalam toko. Ekspansi Global Pengecer Besar Pongecer dengan format unik dan positioning merek yang kuat semakin menyebar ke berbagai negara. Banyak pengecer memperluas jaringannya secara internasional meninggalkan pasar dalam negeri yang telah dewasa dan jenuh. Selama bertahun-tahun, Toko Eceran sebagai "Komunitas" atau "Tempat Berkumpul" Dengan semakin banyaknya jumlah orang yang tinggal sendirian, bekerja di rumah, atau tinggal di pinggiran kota yang terpencil dan belum berkembang, telah terjadi kebangkitan bangunan-bangunan yang, tanpa memperhatikan produk atau jasa yang mereka tawarkan, juga memberikan tempat berknmpul bagi masyarakat. Tempat-tempat ini meliputi coffee shop dan kafe, mal perbelanjaan, toko buku, tempat bermam anak-anak, superstore dan pasar hijau urban. Perdagangan Grosir Perdagangan grosir (wholesaling) meliputi semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang dan jasa kepada pihak yang membeli untuk dijual kembali atau pemakaian bisnis.Kita menyebut pedagang grosir (wholesaler) kepada perusahaan yang terlibat terutama dalam kegiatan perdagangan grosir Mengapa pedagang grosir begitu penting bagi penjual? Transporter
Pergudangan (warehousing):
Pemecahan kuantitas besar (bulk-breaking):
Membeli dan membangun pilihan (buying and assortment building):
Perdagangan grosir
Menjual dan mempromosikan (selling and promoting):
Pembiayaan (financing):
Menanggung risiko (risk bearing):
Informasi pasar (market information):
Layanan dan nasihat manajamen (management services and advice):
Jenis-jenis Pedagang Grosir Pedagang grosir dibagi menjadi tiga kelompok utama:
pedagang grosir
agen dan pialang
cabang dan kantor penjualan produsen Keputusan Pemasaran Pedagang Grosir keputusan pemasaran pedagang grosir meliputi pilihan pasar sasaran, 'positioning, dan bauran pemasaran—pilihan dan pelayanan produk, harga, promosi, dan tempat. Pasar Sasaran dan Keputusan Positioning Seperti pengecer, pedagang grosir harus mendefinisikan pasar sasaran mereka dan memposisikan diri mereka sendiri secara efektif—mereka tidak dapat melayani semua orang. Mereka dapat memilih kelompok sasaran berdasarkan ukuran pelanggan (hanya pengecer besar), jenis peianggan (toko kelontong saja).kebutuhan pelayanan (peianggan yang memerlukan kredit), atau faktor lain. Keputusan Bauran Pemasaran Seperti pengecer, pedagang grosir harus memutuskan pilihan produk dan jasa, harga, promosi, dan tempat.


2.   Pemenuhan kebutuhan konsumen terutama konsumen akhir yang membeli-mengkonsumsi barang secara langsung merupakan tanggung jawab para pengecer. Tindakan pengeceran dengan variannya merupakan bagian tidak terpisahkan dari pemasaran. Bahkan pengecer selain mendistribusikan barang juga bersaing dalam meraup pangsa pasar dalam ragam skala pasar yang berbeda. Begitu pula dengan pedagang grosir, yang seringkali akan sedikit sulit dibayangkan perbedaan apa yang ada diantara pedagang grosir dan pedagang eceran, apalagi dalam perspektif negara dunia ketiga. Di awal bab, di bahas hal menarik mengenai whole goods yang berhasil “mempecundangi” wall mart dalam persaingan perebutan pangsa pasar kelas atas yang berpendidikan dan berpenghasilan besar. Bukan dengan cara adu harga seperti yang dilakukan Toys “R” Us yang membawa bencana pada diri mereka, tetapi dengan cara elegan membidik pangsa pasar yang tidak terjangkau oleh wall mart, kemudian memberikan apa yang tidak bisa diberikan wall mart dan menjaga pelanggan serta kepuasan mereka. Maka, dapat disimpulkan dalam memahami dunia pengecer dan grosir merupakan sebuah hal yang unik, tidak hanya membutuhkan jumlah banyak dan besar saja, tetapi, cara elegan apa yang membuat anda disukai pelanggan anda?
1.      Definisi Pengeceran Pengeceran
Pengeceran merupakan semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi, non bisnis konsumen, sedakan pengecernya sendiri merupakan bisnis yang oenjualannya terutama datang dari pengeceran. Jadi pengeceran fokus pada melayani konsumen akhir, atau pasar konsumen, meskipun dalam realitanya tidak selalu seperti itu. Dalam sub bab berikur akan dibahas bermacam hal yang terkait pengeceran, juga mengenai perdagangan grosir.
2.      Jenis-jenis Pengecer
Ada beberapa jenis pengecer disebabkan oleh hal berikut. Yaitu :
a.      Jumlah pelayanan
Produk yang berbeda membutuhkan pelayanan yang berbeda. Ada produk yang didesain dengan self services, ada produk yang memerlukan pengawasan, hingga ada produk eksklusif yang memerlukan pengawasan ekstra
b.      Lini produk
Lini produk merupakan dasar penggolongan tipe-tipe pengecer, terbadi dalam lini toko khusus, departement store, pasar swalayan, toko kelontong, toko diskon, pengecer off price, hingga superstore.
c.       Harga relatif
Klasifikasi pengecer berdasarkan harga yang mereka kenkan. Pengecer yang memasang harga tinggi dibedakan dengan pemasang harga rendah. Jenisnya ada toko diskon, pengecer off price, pengecer off price independen, Factory outlet, hingga Warehouse Club
d.      Pengaturan pengecer
Merupakan metode yang digunakan oengecer untuk menjual produk. Sistem yang terkenal ada sistem jaringan toko dan waralaba yang umum digunakan dewasa ini.
3.      Keputusan Pemasaran Pengecer
Merupakan strategi yang dapat dipakai pengecer untuk marketisasi diri mereka, serta menangkap nilai dari pelanggan. Banyak perubahan terjadi, maka strategi berikut dapat dimanfaatkan untuk memudahkan pengecer dalam mempertahankan bisnisnya. Yaitu :
a.      Keputusan pasar sasaran dan positioning
Positioning dan keputusan pasar sasaran utamanya untuk menghindari persaingan tidak logis, seperti yang dicontohkan whole foods di awal tulisan.
b.      Pilihan produk
Pemutusan tiga variabel produk utama. Antaranya pilihan produk, bauran pelayanan dan atmosfer toko.
c.       Layanan, harga, promosi dan tempat
Kebijakan harga yang harus disesuaikan dengan sasaran pasar, begitu juga dengan pemilihan sarana promosi yang masuk akal dan logis serta efektif. Lalu pemilihan tempat yang menyesuaikan dengan tipikal toko, dan kedekatan dengan pelanggan.
4.      Masa Depan Pengeceran
Masa depan yang dihadapi akan kembali kepada bagaimana pengecer mengantisipasinya. Beberapa tantangan ini antara lain :
a.      Bentuk eceran baru dan sikus hidup eceran yang lebih pendek
b.      Pertumbuhan pengeceran non-toko
c.       Konvergensi eceran
d.      Kebangkitan mega pengecer
e.      Teknologi eceran yang semakin penting
f.        Ekspansi global pengecer besar
g.      Toko ecera sebagai komunitas dan tempat berkumpul.
Secara sederhana tantangan yang akan dihadapi pengecer akan semakin menantang dan semakin membuka peluang untuk dapat sendirian mengangkangi pasar, dan inilah yang mungkin terjadi jika tidak ada langkah-langkah yang di persiapkan pengecer.
5.      Perdagangan Grosir
Merupakan semua aktifitas yang melibatkan penjualan barang dan jasa kepada pihak yang membeli untuk dijual kembali atau pemakaian bisnis. Sedangkan pedagang grosir merupakan perusahaan yang terlibat terutama dalam kegiatan perdagangan grosir.
6.      Jenis-jenis Pedagang Grosir
Pedagang grosir dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu :
a.      Pedagang grosir
Bisnis independen, memiliki hak atas barang di tangannya
b.      Pialang
Fungsi utamanya adalah menyatukan pembeli dan penjual serta membantu negosiasi. Tidak memiliki hak atas barang di tangannya.
c.       Agen
Perwakilan dari pembeli atau penjual dalam basis permanen. Pelaksana tenknis dan tidak berhak atas barang.
d.      Cabang dan kantor penjualan produsen (bikinan produsen, tidak independen dalam pengambilan keputusan)
7.      Keputusan Pemasaran Pedagang Grosir
Permintaan dari pasar yang semakin meningkat dalam hal perbaikan kualitas layanan, hingga tren persaingan menuntut pedagang grosisr berbenah. Meskipun pasa sasaran adalah pasar bisnis, pedagang grosir tetap tidak bisa membiarkan pasar berjalan begitu saja. Penetapan pasar sasaran yang berdasarkan kapasitas pedagang grosir, serta positioning yang tepat merupakan harga mati. Keputusan bauran pemasaran juga diperlukan untuk memaksimalkan nilai yang dapat diperoleh oleh pedagang grosir.
8.      Tren dalam Perdagangan Grosir
Tren masalah yang dihadapi pedagang grosir dalam dekade ini meskipun merupakan masalah yang konstan, tetapi riskan dihadapi adalah kuatnya penolakan terhadap kenaikan harga serta menyingkirkan pemasok yang tidak memberikan nilai tambah berdasarkan biaya dan kualitas. Pedagang grosir yang progresif akan terus mengamati fenomen yang terjadi dalam pasar dan memenuhinya, sehingga, mau tidak mau, seluruh pedagang grosir harus menjadi pedagang yang progresif, tidak bisa jika hanya mengandalkan kondisi stagnan dan berdiam diri. Hal ini berlaku juga bagi pedagang dalam lini pasar konsumen.
(sumber: http://fellofello.blogspot.co.id/2015/01/prinsiples-of-marketing-summary-secial.html)

No comments:

Post a Comment