Call Me Fikar a.k.a Fickffy

Call Me Fikar a.k.a Fickffy

Thursday, 5 October 2017

DESAIN PRODUK

(Desain terbaru dari Samsung Galaxy Seri J, Samsung Galaxy Seri J Pro. Sumber: samsung.com)


Assalamu Alaikum wr. wb.
Hai Civitas Akademia
Pada kesempatan kali, saya akan memberikan informasi mengenai salah satu materi dari manajemen operasional, yaitu Desain Produk.

Silahkan dibaca

Pengertian Desain Produk
Setiap barang dan jasa yang masuk dalam fase perkenalan, dapat didefinisikan, yaitu berdasarkan fungsinya, untuk apa produk atau jasa itu digunakan. Perusahaan mendesain suatu produk dengan tujuan bagaimana meningkatkan fungsi-fungsinya. Selanjutnya definisi suatu produk dilihat dari aspek desain seperti warna, bentuk dan ukurannya yang dapat diterima oleh pasar.
Desain produk (product design) adalah proses menentukan karakteristik dan fitur unik dari produk. Pemilihan proses (process selection) adalah pengembangan proses yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut. Manufakturabilitas (manufacturability) adalah kemudahan dalam memproduksi produk, yang mencakup kemudahan dalam mendesain produk, mempersiapkan peralatan dan bahan baku, serta menyediakan keahlian tenaga kerja. Dalam desain produk, dipentingkan kemampuan bersaing di pasar, sehingga  produsen dapat  menentukan harga produk, dan biaya yang harus dikeluarkan untuk proses produksi. Sebuah strategi produk yang efektif adalah menghubungkan keputusan produk dengan investasi, pangsa pasar, dan siklus hidup produk, dan menggambarkan luasnya suatu lini produk.

Gambaran teknis (engineering drawing) merupakan dimensi dan toleransi atas bahan baku yang dibeli, atau bahan baku yang diproduksi yang dapat dipergunakan sebagai komponen didalam proses produksi. Gambaran ini merupakan standar kualitas atau mutu bahan baku yang menjadi komponen yang akan dipakai dalam proses produksi.

Dimensi desain pada produk barang mencakup bentuk, warna, kinerja, rasa, dll. Sementara pada produk jasa, terdapat tambahan dimensi layanan, yang berupa aspek estetika dan aspek psikologis.



Unsur-Unsur Desain Produk
Ada beberapa unsur yang terdapat pada desain produk, antara lain:

Mode
Produk yang dihasilkan sesuai dengan permintaan konsumen. Keadaan pasar akan menumbuhkan keinginan untuk rnembuat produk yang memiliki kesamaan dari segi desain dan kemasan.

Teknologi
Pemilihan macam produk yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk menghasilkan barang dan jasa. Penentuan macam teknologi yang digunakan dapat didahului hasil riset dan pengembangan produk. Perkembangan teknologi  memungkinkan para produsen memilih untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi spesifikasi produk.



Proses Desain Produk
Ada beberapa proses yang dilakukan dala desain produk, antara lain:

Pengembangan Ide (Idea Development)
Ide terhadap produk dapat muncul dari dalam perusahaan – seperti manajer produk atau teknisi – maupun dari luar perusahaan – seperti pelanggan, pesaing, pemasok, dll–. Riset pasar (market research) mengumpulkan informasi dari pelanggan dengan mempelajari selera dan pola pembelian pelanggan. Pembandingan (benchmarking) mempelajari praktik kerja dari perusahaan terbaik dan membandingkan kinerja diri dengan kinerja mereka. Reverse engineering adalah metode dengan membeli produk pesaing dan membongkarnya untuk mempelajari komponen dan fitur produk.

Penyaringan Produk (Product Screening)
Selanjutnya tim penyaringan melakukan evaluasi terhadap realisasi ide produk menurut fungsi bisnis utama, seperti keuangan, pemasaran, dan operasi. Salah satu teknik yang digunakan adalah break-even analysis. Teknik ini menghitung jumlah produk yang harus dijual perusahaan agar menutupi biaya produksinya.

Desain Awal dan Pengujian (Prelimenary Design and Testing)
Pada tahap ini, desain produk yang telah dipilih diwujudkan dalam bentuk prototipe. Prototipe tersebut diuji, dan hasil pengujian digunakan untuk merubah desain produk. Proses dilanjutkan dengan merevisi dan membuat ulang prototipe sesuai desain yang baru. Proses ini diulang beberapa kali hingga seluruh kesalahan mayor diperbaiki. Pada tahap ini perlu pertimbangan terhadap biaya dan waktu untuk jumlah pengujian ulang yang dilakukan.

Desain Akhir (Final Design)
Merupakan tahap perancangan akhir yang menguraikan antara lain, spesifikasi produk akhir, intruksi pemrosesan, pekerjaan yang harus dilakukan, peralatan dan bahan baku yang digunakan, serta pengaturan produksi lainnya.



Seleksi Proses (Process Selection)
Proses dapat digolongkan dalam dua kategori besar, yaitu operasi berselang dan operasi berulang.

Operasi berselang (intermittent operations) adalah proses memproduksi beragam produk, dalam volume terbatas, dengan kebutuhan pemrosesan yang berbeda-beda. Contoh adalah fasilitas kesehatan, tiap pasien mendapat perawatan berbeda tergantung kebutuhan. Operasi ini membutuhkan tenaga kerja yang intensif, pekerja harus fleksibel dan bisa melakukan berbagai tugas sesuai kebutuhan pemrosesan produk. Peralatan lebih serba guna. Volum produksi sesuai dengan permintaan pelanggan.

Operasi berulang (repetitive operations) adalah proses memproduksi satu atau beberapa produk standar, dalam volume besar. Sumber daya disusun dalam satu aliran agar mengakomodasi produksi secara efisien. Operasi lebih membutuhkan modal yang intesif, lebih banyak berinvestasi pada peralatan dan fasilitas, dan mengandalkan otomatisasi. Volum produksi berdasarkan pada peramalan permintaan mendatang. Kedua kategori proses ini dapat disetarakan menjadi dua kutub segaris (continuum). Kemudian di antara kedua kutub tersebut dapat diidentifikasi berbagai kategori turunan yang mengandung karakteristik keduanya.
Proses proyek (Project processes) adalah proses membuat satu macam produk tepat sesuai spesifikasi pelanggan.  Proses tumpukan (Batch processes) digunakan untuk memproduksi dalam jumlah kecil dalam satu tumpukan sesuai spesifikasi pelanggan. Proses lini (Line processes) digunakan untuk memproduksi produk standar dalam jumlah besar. Proses kontinyu (Continuous processes) adalah proses untuk memproduksi produk standar dalam jumlah sangat besar.



Siklus Kehidupan Produk (Prduct Life Cycle / PLC)
Siklus kehidupan produk atau product life cycle (PLC) yang menggambarkan lahirnya suatu produk baru sampai pada kematian suatu produk yang dikatakan sudah lama. Secara sederhana, konsep ini menyatakan bahwa hampir semua produk baru yang ditawarkan kepada masyarakat akan menjalani suatu siklus kehidupan yang terdiri atas empat tahap dalam periode waktu terbatas. Tiap tahap dalam PLC, membuka kesempatan-kesempatan baru dan menimbulkan masalah-masalah baru bagi manajemen produksi. Bila diketahui kedudukan produk dalam siklus kehidupannya, maka dapat dirumuskan rencana perbaikan desain dan pengembangan produk yang lebih baik.

Secara ringkas keempat tahap PLC tersebut dapat diperinci sebagai berikut :

- Tahap perkenalan
- Tahap pertumbuhan
- Tahap kejenuhan
- Tahap penurunan




Analisis Produk Berdasarkan Nilai
Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat paling menjanjikan. Ini merupakan prinsip Pareto (fokus pada permasalahan yang sedikit tetapi penting, dan bukan pada permasalahan yang banyak tetapi sepele) yang diterapkan pada bauran produk. Analisis produk berdasarkan nilai (product by value analysis) mengurutkan produk secara menurun berdasarkan kontribusi dollar individu masing-masing produk bagi perusahaan. Analisis ini juga mengurutkan kontribusi dollar tahunan total dari suatu produk. Kontribusi rendah perunit dari satu produk tertentu mungkin akan terlihat sama sekali berbeda jika ia mewakili sebagian besar penjualan perusahaan.

Laporan produk berdasarkan nilai membuat manajemen dapat mengevaluasi strategi yang mungkin untuk setiap produk. Hal ini mungkin meliputi penambahan arus kas (sebagai contoh, peningkatan kontribusi dengan meningkatkan harga jual atau menurunkan biaya), peningkatan total penerimaan dan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam kondisi persaingan modern, perusahaan yang tidak melakukan usaha inovasi akan menghadapi risiko lebih besar untuk kehilangan pasarnya. Konsumen dan industri pemakai selalu menginginkan produk baru dan produk lebih “baik” yang dapat meningkatkan pemenuhan kepuasan mereka.

Langkah-langkah yang diikuti dalam pengembangan produk baru terdiri atas lima langkah berikut ini:

- Pencarian gagasan
- Seleksi produk
- Desain produk pendahuluan
- Pengujian
- Desain akhir

Bagi perusahaan-perusahaan jasa, tahap desain akhir bersangkutan dengan penetapan standar-standar dan prosedur-prosedur pelayanan. Sebagai contoh, dalam kasus sebuah bank, standar waktu tunggu untuk berbagai tipe pelayanan bank dapat ditentukan.
Pengembangan produk baru ini bukanlah pekerjaan yang mudah, karena adanya berbagai hambatan, diantaranya:

- Kurangnya gagasan (idea) pengembangan produk baru yang baik.

- Kondisi pasar yang semakin bersaing, karena banyaknya persaingan dan berbagai produk substitusi.

- Batasan-batasan yang semakin bertambah dari masyarakat dan Pemerintah. Sebagai contoh, perlindungan akan keselamatan lingkungan, dan keamanan pemakaian produk

- Biaya proses pengembangan produk baru yang sangat mahal; karena untuk dapat menghasilkan beberapa produk baru, perusahaan harus mengembangkan sejumlah besar gagasan produk baru. Dan dari sejumlah besar gagasan ini hanya sedikit yang sukses diperkenalkan ke pasar sebagai produk.

- Tingginya tingkat kegagalan produk baru dalam pemasarannya, karena ternyata tidak memenuhi pengharapan konsumen atau tidak dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

- Jangka waktu kehidupan produk baru yang pendek, karena setelah produk baru secara komersial sukses, maka dalam waktu singkat banyak perusahaan lain meniru dan membanjiri pasar dengan produk mereka.



Quality Function Deployment (QFD)
Quality Function Deployment (QFD) berkaitan dengan menetapkan apa yang akan memuaskan pelanggan dan menerjemahkan keinginan pelanggan pada desain yang ditargetkan. Idenya adalah untuk memahami keinginan pelanggan dan memperkenalkan solusi proses alternatif. Informasi ini kemudian dipadukan dalam desain produk yang terus berubah. QFD digunakan di awal proses desain untuk membantu menetapkan apa yang dapat memuaskan pelanggan dan kemana penyebaran usaha-usaha berkualitas.
Satu alat QFD adalah rumah kualitas (house of quality). Rumah kualitas merupakan teknik grafis untuk menjelaskan hubungan antara keinginan pelanggan dan produk atau jasa. Hanya dengan menetapkan hubungan ini seorang manajer operasi dapat membangun produk dan proses dengan keistimewaan yang diinginkan pelanggan. Penerapan hubungan inilah yang merupakan langkah awal membangaun sistem produksi tingkat dunia. Untuk membuat rumah kualitas dilakukan enam langkah dasar :

- Kenali keinginan pelanggan

- Kenali bagaimana produk/jasa akan memuaskan keinginan pelanggan

- Hubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat untuk memenuhi keinginan pelanggan tersebut

-Kenali hubungan antar sejumlah bagaimana pada perusahaan

- Buat tingkat kepentingan.

- Evaluasi produk pesaing



Sumber:
http://aabshare.blogspot.co.id/2014/01/desain-produk-dan-jasa.html
http://econsydia.wordpress.com_manajemen-operasional_254-2.html
http://pendidikanekonomi.com/2012/07/dasar-dan-tujuan-desain-produk.html

No comments:

Post a Comment