Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Pada
kesempatan kali ini saya akan membahas tentang 14 butir prinsip manajemen
kualitas yang dikemukakan oleh Deming. Sebelum itu, saya menjelaskan terlebih
dahulu siapa itu Deming dan bagaimana konsep 14 butir yang beliau buat hingga
prinsip-prinsip ini dikenal di seluruh dunia.
Dr.
W. Edward Deming atau biasa disapa Deming adalah seorang doktor statistik berkebangsaan Amerika Serikat yang juga merupakan pakar
kualitas ternama dan yang mengajarkan kepada Jepang tentang konsep pengendalian
kualitas, beliau mengemukakan bahwa proses industri harus dipandang sebagai
suatu perbaikan kualitas secara terus-menerus (continuous quality improvement) yang dimulai dari sederet siklus
sejak adanya ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses
produksi, sampa dengan distribusi kepada pelanggan dan seterusnya yang
berdasarkan informasi sebagai umpan-balik (feedback)
yang dikumpulkan dari pengguna produk (pelanggan) dikembangkan ide-ide untuk
menciptakan produk baru atau meningkatkan kualitas produk lama beserta proses
perduksi yang ada saat ini.
Menurut
Deming, untuk membangun sistem kualitas modern diperlukan transformasi
manajemen menuju kondisi perbaikan secara terus-menerus (continuous improvement). Transformasi manajemen ini diringkas ke
dalam 14 butir yang dikenal sebagai 14 butir prinsip manajemen Deming, yang
mana isinya adalah sebagai berikut:
(14 Prinsip. Sumber: 1000advices.com)
1) Ciptakan tujuan yang mantap ke arah perbaikan
barang maupun produk dan jasa dengan tujuan menjadi lebih kompetitif dan tetap
dalam bisnis serta memberikan lapangan kerja.
2) Adopsikan cara berfikir (filosofi)
yang baru. Kita berada dalam era ekonomi yang baru dan karena itu diperlukan
transformasi manajemen untuk menghadapi tantangan dan mehamami tanggung
jawabnya serta melakukan kepemimpinan untuk perubahan.
3) Hentikan ketergantungan pada inspeksi
massal untuk memperoleh kualitas. Hentikan kebutuhan untuk inspeksi massal
dengan cara membangun kualitas ke dalam produk itu sejak awal.
4) Akhiri praktik bisnis dengan hanya
bergantungb pada harga. Sebaliknya, meminimumkan biaya total. Bergeraklah
menuju pemasok (supplier) tunggal
untuk setiap barang (item) dengan
membina hubungan jangka panjang yang berdasarkan kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust).
5) Tingkatkan perbaikan secra
terus-menerus pada sistem produksi dan pelayanan serta meningkatkan kualitas
dan produktivitas dan dengan demikian secara terus-menerus akan mengurangi
biaya.
6) Lembagakan pelatihan kerja.
7) Lembagakan kempemimpinan. Tujuan dari
kepemimpinan seharusnya memberdayakan pekerja, mesin, dan instrumental kea rah hasil
kerja yang lebih baik.
8) Hilngkan ketakutan sehingga setiap
orang dapat bekerja secara efektif untuk perusahaan.
9) Hilangkan hambatan-hambatan di antara
departemen. Orang-orang yang berada dalam bagian riset, desain, penjualan, dan
produksi harus bekerjasama sebagai satu tim untuk mengantisipasi
masalah-masalah dalam produksi dan penggunaan dari barang dan/atau jasa itu.
10) Hilangkan slogan-slogan,
desakan-desaan, dan target-target kepada pekerja untuk mencapai kerusakan nol (zero defect) dan tingkat produktivitas baru
yang lebih tinggi.
11) a. Hilangkan kouta produksi kerja di
lantai pabrik. Subtitusikan dengan kepemimpinan.
11) b. Hilangkan prinsip manajemen serba
sasaran (management by objective).
Hilangkan manajemen berdasarkan angka produksi. Subtitusikan dengan
kepemimpinan.
12) a. Hilangkan penghalang yang merampok
para pekerja dari hak kebanggaan kerja mereka. Tanggung jawab para pengawas (supervisors) harus diganti dari
angka-angka produksi ke kualitas produksi.
12) b. Hilangkan pnghalang yang merampok
orang-orang yang berada dalam posisi manajemen dan rekayasa dari hak kebanggaan
kerja mereka. Ini berarti menghentikan praktik sistem penilaian tahunan (annual or merit rating) dan manajemen serba
sasaran serta manajemen berdasarkan pada angka produksi.
13) Lembagakan program pendidikan dan
pengembangan diri secara serius.
14) Gerakan setiap orang dalam perusahaan
untuk mencapai transformasi di atas. Transformasi menjadi tugas dan tanggung
jawab setiap orang dalam perusahaan itu.
(Sumber: Total Quality Management: Vincent Gaspersz)
No comments:
Post a Comment