Call Me Fikar a.k.a Fickffy

Call Me Fikar a.k.a Fickffy

Monday 11 September 2017

CAPITAL BUDGETING (ANGGARAN MODAL)


 
(Sumber: ayopreneur.com)


 
A)   Pengertian Anggaran Modal
Modal (capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi sementara anggaran (budget) merupakan seubah rencana rinci yang memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat yang akan datang sehingga dapat dikatakan bahwa capital budgeting adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap.
Penganggaran modal adalah proses menyeluruh menganalisa proyek-proyek dan menentukan mana saja yang dimasukkan ke dalam anggaran modal atau proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka panjang yang konsisten terhadap maksimisasi tujuan suatu perusahaan.
Penganggaran modal meliputi investasi suatu perusahaan harus mengalokasikan dana sekarang untuk menerima hasil di masa yang akan datang, investasi tidak hanya berupa saham dan obligasi tapi pembelian persediaan dan peralatan juga merupakan bagian dari investasi.


B)   Tujuan dan Pentingnya Penganggaran Modal
Tujuan dari penganggaran modal adalah digunakan untuk menggambarkan bagaimana manajer merencanakan implikasi jangka panjang seperti pembelian peralatan baru dan pengenalan produk baru.
Pengangaran modal sangat penting bagi perusahaan, karena:
-   Keputusan penganggar modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama sehingga perusahaan kehilangan fleksibiitasnya
-   Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari penambah aktiva


C)   Manfaat penganggaran Modal
Ada beberapa manfaat dari penganggaran modal, antara lain:
-   Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.
-   Agar tidak terjadi overinvestment atau underinvestment.
-   Dapat lebih terperinci karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar
-   Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision marking.


D)   Jenis-Jenis Keputusan Pengaggaran Modal
Adapun jenis-jenis keputusan dari penganggaran modal antara lain:
1)    Penambahan dan perluasan fasilitas
2)    Produk baru
3)    Penggantian (penggantian pabrik atau peralatan rusak serta penggantian pabrik atau peralatan lama dengan pabrik atau peralatan yang lebih)
4)    Keputusan yang lainnya seperti kampanye iklan, program pelatihan, dan proyek-proyek yang memerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas masuk


E)   Keputusan Penganggaran Modal Khusus
Keputusan penganggaran modal khsusu adalah jenis keputusan bisnis yang memerlukan analisis melibatkan pengeluaran sekarang untuk memperoleh imbalan hasil (kenaikan pendapatan atau penurunan biaya) di masa yang akan datang. Keputusan penganggaran modal khusus meliputi:
1)    Keputusan Penurunan Biaya
2)    Keputusan Ekspansi
3)    Keputusan Pemilihan Peralatan
4)    Keputusan Membeli atau Menyewa
5)    Keputusan Penggantian Peralatan, keputusan penggantian peralatan terdiri atas:
-   Keputusan Penyaringan (Screening Decision) yaitu mempertimbangkan apakah proyek yang diusulkan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
-   Keputusan Preferensi (Preference Decision) yaitu keputusan yang berkaitan dengan pemilihan dari beberapa pilihan

F)   Prinsip Dasar Penganggaran Modal
Penganggaran modal pada dasarnya adalah aplikasi prinsip yang mengatakan bahwa perusahaan haryus menghasilkan keluaran atau menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian rupa sehingga hasil imbuh (Marginal Revenue) produk sama dengan biaya imbuhnya (Marginal Cost).
Prinsip ini dalam kerangka penganggaran modal berarti bahwa perusahaan harus melakukan tambhan investasi sedemikian rupa sehingga perolehan imbuh (Marginal Return) investasi itu sama dengan biaya imbuhnya. Daftar berbagai proyek investasi dari hasil yang tertinggi hingga terendah mencerminkan kebutuhan perusahaan akan modal untuk investasi.
Biaya imbuh dari berbagai investasi itu memberi petunjuk tentang upaya perusahaan untuk memperoleh tambahan modal guna membiayai investasi. Biaya imbuh modal berarti sejumlah biaya yang harus ditanggung oelh perusahaan untuk memperoleh dana dari luar, misalnya meminjam atau menjual saham dan biaya tumbal (Opportunity Cost) dari dana sendiri yang dapat diperoleh.


G)   Proses Penganggaran Modal
Proses penganggaran modal terdiri dari 5 langkah yang saling berkaitan, yaitu sebagai berikut:
1)    Pembuatan Proposal
Proposal penganggaran barang modal dibuat di semua tingkat dalam sebuah organisasi bisnis. Untuk menstimulasi aliran berbagai ide, banyak perusahaan menawarkan penghargaan berupa uang tunai untuk beberapa proposal yang diadopsi.

2)    Kajian dan Analisa
Proposal penganggaran barang modal secara formal di review dalam rangka mencapai tujuan dan rencana utama perusahaan serta untuk mengevaluasi kemampuan ekonominya. Biaya yang diajukan dan benefit yang diestimasikan dikonversikan menjadi sebuah aliran kas yang sesuai. Bermacam-macam teknik penganggaran modal dapat diaplikasikan untuk aliran kas tersebut untuk menghitung tingkat keuntungan dari investasi.
Berbagai macam aspek risiko diasosiasikan dengan proposal yang akan dievaluasi. Setelah analisis ekonomi telah dibuat lengkap, diiringi dengan data tambahan dan rekomendasi yang ditujukan untuk para pengambil keputusan.

3)    Pengambilan Keputusan
Besarnya sejumlah dana yang dikeluarkan dan pentingnya penganggaran barang modal menggambarkan tingkat organisasi tertentu yang membuat keputusan peganggaran. Perusahaan biasanya mendelegasikan kewenangan penganggaran barang modal sesuai dengan jumlah uang yang dikeluarkan. Secara umum, jajaran direksi memberikan keputusan akhir untuk sejumlah penganggaran barang modal tertentu yang dikeluarkan.

4)    Implementasi
Ketika sebuah proposal telah disetujui dan dananya telah siap, tahap implemeentasi segera dimulai. Untuk pengeluaran yang kecil, penganggaran yang dibuat dan pembayaran langsung dilaksanakan. Namun untuk penganggaran dalam jumlah besar, dibutuhkan pengawasan yang ketat.

5)    Follow Up (Tindak Lanjut)
Setelah diimplementasikan maka perlu dilakukan monitoring selama tahap kegiatan operasi berjalan dari proyek tersebut. Perbandingan dari biaya yang ada dan keuntungan yang diekspektasikan dari berbagai proyek sebelumnya adalah sangat vital. Ketika biaya yan dikeluarkan melebihi anggaran biaya yang ditetapkan maka harus dilakukan tindakan menghentiknnya, apakah dengan meningkatkan benefit atau mungkin menghentikan proyek tersebut.

Setiap langkah dalam proses diatas penting dilakukan terutama pada langkah kajian dan analisa maupun pengambilan keputusan (langkah 2 dan 3) yang membutuhkan waktu dan tenaga yang paling besar. Langkah terakhir (follow up) juga penting namun sering diabaikan padahal lagngkah follow up dilakukan untuk menjaga perusahaan untuk dapat meningkatkan akurasi aliran kas yang diestimasi.


H)   Rasionalisasi Modal (Capital Rationing)
Persoalan rasionalisasi modal akan muncul apabila terdapat batasan dana yang tersedia dan dihadapkan pada suatu portofolio dari investasi. Oleh karena itu kita perlu memilih beberapa alternatif investasi yang dapat dicapaidari anggaran yang tersedia dengan tingkat kenutungan yang cukup tinggi. Untuk itu perlu diperhatikan 2 sifat umum dari berbagai investasi tersebut, diantaranya dikemukakan adalah:
1)    Independent Project yakni proses yang aliran kasnya tidak berhubungan atau tidak tergantung diantaranya satu proyek dengan proyek lainnya. Permintaan atas salah satu proyek dengan alasan tertentu tidak akan mengeliminasi proyek lainnya, apabila sebuah perusahaan memiliki banyak anggaran dana yang tersedia untuk diinvestasikan maka kriteria penerimaan atas proyek akan lebih mudah. Semua pilihan investasi yang menghasilkan keuntungan yang paling besar akan langsung dapat diterima.
2)    Mutually Exclusive Project adalah proyek yang memiliki fungsi yang sama dan bersaing satu sama lain. Penerimaan suatu proyek akan mengeliminir proyek lainnya yang setara.



(Dilansir dari beberapa sumber)

1 comment: